Menunggu Geliat Harga Rumah di Tahun 2016

TAHUN lalu masyarakat Indonesia dihadapkan pada pelemahan perekonomian yang berimbas pada turunnya daya beli. Ini membuat sejumlah sektor merasakan lemahnya bisnis di 2015. Salah satunya adalah properti. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta tingginya suku bunga kredit perbankan kian memperparah sektor ini.

Namun demikian, melihat perekonomian yang melesu dan gairah pasar properti yang kurang baik pada tahun lalu membawa harapan pada tahun ini jauh lebih baik. Pasar properti yang fluktuatif membuat banyak orang untuk menahan memiliki hunian pada tahun lalu, akibatnya para pengembang tidak sedikit mengeluhkan lesunya pasar properti pada tahun lalu.

Beberapa kuartal bahkan masih belum bisa membawa angin segar sehingga memuat cerita lama yang menjadi pelajaran pada tahun ini. Namun, perkiraan harga rumah yang akan naik pada tahun ini menjadi perhatian khusus bagi banyak orang, baik calon pembeli maupun pengembang. Bagi pengembang tidaklah mudah menentukan patokan harga hunian karena melihat pasar properti yang kian tumbuh bersaing pesat sehingga membuat para calon pembeli lebih berhatihati dan selektif untuk memiliki hunian.

Adapun calon pembeli lebih berhatihati dalam memilih huniannya. Ada beberapa pendapat yang akan memperkirakan bahwa tahun ini harga perumahan akan naik, sebagaimana yang dikatakan Corporate Secretary PT PP Agus Samuel Kana. Dia berpendapat bahwa harga rumah (pada tahun 2016) akan ada kenaikan sebesar 10%-12%.

Beberapa faktor yang memengaruhi harga rumah adalah luasan perumahan yang semakin sempit lahannya, dan harga tanahnya pun signifikan naiknya. Dani Indra Bhatara, Vice President Coldwell Banker Commercial Strategic Advisory, mengatakan properti secara umum dipengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan mengalami peningkatan pada tahun 2016 (5,3% – World Bank) dibandingkan tahun 2015 yang berada di bawah 5%.

Berdasarkan hal tersebut diperkirakan pertumbuhan yang terjadi dapat mendorong industri properti pada 2016 walaupun belum sepenuhnya pulih dibandingkan 3-4 tahun lalu. Faktor lainnya yang berpengaruh adalah penurunan tingkat suku bunga SBI yang akan menurunkan tingkat suku bunga pinjaman yang berdampak baik untuk konsumen melalui KPR maupun bagi pengembang melalui kredit konstruksi.

Hal ini diperkirakan dapat membuat konsumen untuk lebih tertarik dalam melakukan pembelian produk properti melalui perbankan. Eric Sugandi, pengamat ekonomi dari Standard Chartered, mengatakan bahwa kalau dari sisi perbankan, kredit untuk properti mungkin bisa tumbuh sedikit lebih tinggi (tapi tidak naik tajam) dari tahun lalu karena dua hal.

Pertama, dari sisi supply , BI rate akan bisa turun lebih lanjut dan diikuti penurunan suku bunga kredit secara bertahap. Kedua, dari sisi demand , peningkatan akan kredit properti akan meningkat karena daya beli masyarakat kelihatannya akan membaik (di antaranya karena penurunan harga BBM dan kenaikan UMP pada Januari 2016, serta meningkatnya aktivitas ekonomi karena pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa di 5,2% dibanding estimasi tahun lalu di 4,7%).

Disisi lain, terlepas dari usaha pengembang yang memberikan hunian harga yang sesuai dengan masyarakat, pemerintah juga dianggap perlu memiliki andil dalam perkembangan properti. Untuk itu, Dani Indra Bhatara mengatakan salah satu faktor yang memengaruhi perkembangan pasar properti secara umum adalah faktor pembiayaan, baik bagi konsumen maupun pengembang, yang saat ini tidak mudah mendapatkan akses ke pembiayaan dari perbankan.

Dengan begitu, pemerintah diharapkan dapat berperan dalam memberikan kebijakan yang mempermudah akses tersebut maupun alternatif pembiayaan, baik bagi konsumen maupun pengembang. Kebijakan untuk hunian kelas menengah bawah juga perlu dipermudah lagi dengan memberikan insentif-insentif bagi pengembang yang menggarap proyek di kelas subsidi tersebut. ”Terutama terkait penyediaan lahan dan infrastruktur ke lahan pengembangan tersebut,” ujarnya.

Kita tunggu saja bagaimana pasar properti tahun ini, apakah ada pertumbuhan atau mungkin stagnan! (diolah dari berbagai sumber)

Subscribe to Comments RSS Feed in this post

2 Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*